Minggu, 20 November 2016

Peranan perdagangan dan sektor jasa terhadap perekonomian di Indonesia

TUGAS MANDIRI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
PEMASARAN JASA
DOSEN : Tubagus Wahyudi





 




Rani Nurmalati
Administrasi Bisnis

Tubagus_Wahyudi@apps.ipb.ac.id

 Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI)
Jalan Gudang No. 7 – 9 Kota Sukabumi 43112 Jawa Barat Indonesia 
Telp. (0266) 235 717

PERANAN PERDAGANGAN DAN SEKTOR JASA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

              Jasa Memainkan peran yang semakin penting dalam perekonomian dan ketenagakerjaan di Indonesia, selain itu sektor jasa merupakan sektor terbesar diantara sektor-sektor yang lainnya lebih besar dibandingkan sektor pertanian dan sektor manufaktur. Dalam jangka waktu satu dekade ini, pangsa jasa terhadap PDB meningkat dari  44 % menjadi lebih dari 50 % . Pekerjaan di sektor jasa pun memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan sektor  lainnya. Disektor jasa lebih memfokuskan pada imformalitas dan pelayanan. Pekerjaan disektor jasa meningkat 5 % di bandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dari sisi penawaran, salah satu peran penting jasa di pasar ekonomi  dan tenaga kerja adalah sebagai input untuk sektor –sektor barang yang dapat di perdagangkan.
              Perdagangan jasa memiliki kontribusi yang besar terhadap perdagangan ekspor di Indonesia. Dengan kontribusi lebih dari 10% dari total ekspor. Migrasi internasional memainkan peran penting dalam menghasilkan pendapatan ekspor dari sektor jasa dan meningkatkan basis keterampilan di dalam negeri. Selain itu, Indonesia merupakan negara yang paling diburu di Asia dalam hal tujuan tenaga kerja yang terampil dan profesional. Hal ini tentu akan memberikan kontribusi bagi negara Indonesia dalam hal kesejahteraan dan pertumbuhan dalam membantu menciptakan lapangan kerja, walaupun mereka merupakan pangsa yang kecil dalam total tenaga kerja secara keseluruhan.
              Perjanjian perdagangan regional ASEAN dibawah Rubika AFAS telah mempromosikan perdagangan jasa melalui deregulasi. Penghapusan beberapa hambatan terhadap persaingan asing dan dalam negeri dalam hal sektor jasa kemungkisan besar memberikan keuntungan yang besar dalam hal output dan pekerjaan bagi para investor dalam negeri maupun di luar negeri

REFERENSI
Aswicahyono, Hill and Narjoko (2008), Indonesian
Industrialization: Jobless Growth? in C. Manning and S. Sudarno
(eds.), Employment, Living Standards and Poverty in
Contemporary Indonesia, Chapter 6, ISEAS, Singapore.
Manning, C. (1992), The Forgotten Sector: Employment
Structure and the Growth of Services in Indonesia, Technical
Report No. 10, INS/90/001, ILO, Jakarta.
Manning, C. and M. Purnagunawan (2011) ‘Survey of Recent
Developments’, Bulletin of Indonesian Economic Studies, 47(3),
December.
World Bank (2011) ‘Current Challenges, Future Potential’,
Indonesia Economic Quarterly, Jakarta, June

Sabtu, 29 Oktober 2016

Analisis Matrik EFE,EFI & CPM


ANALISIS MATRIK EFE, EFI, & CPM 
TUGAS MANDIRI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Manajemen Strategi
Dosen :
Tubagus Wahyudi

Nama : Rani Nurmalati
Jurusan : Administrasi Bisnis
Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI)
Jalan Gudang No. 7 – 9 Kota Sukabumi 43112 Jawa Barat Indonesia
Telp. (0266) 235 717
 
 
 

PENDAHULUAN
Manajemen strategis mengacu pada aktifitas yang terdiri dari tiga tahap yaitu perumusan (formulation), pelaksanaan (implementation), dan evaluasi (evaluation) strategi. Untuk menciptakan suatu sistem manajemen strategis yang baik, dibutuhkan perangkat analisis manajemen strategis. Perangkat tersebut dapat membantu perencanaan strategi dalam mengidentifikasi, memilih dan mengevaluasi strategi. Analisis dan pilihan strategi bertujuan untuk menentukan arah tindakan alternatif terbaik bagi organisasi dalam rangka mencapai misi dan tuuannya. Proses ini dimaksudkan untuk Menetapkan tujuan jangka panjang, Menghasilkan sejumlah strategi alternative, Memilih strategi terbaik yang hendak dijalankan. Dalam kesempatan ini, kita akan belajar dan menganalisis Kampus Institute Manajement Wiyata Indonesia ( IMWI ).
Institute Manajemen Wiyata Indonesia atau yang sering disingkat IMWI merupakan salah satu Perguruan tinggi swasta yang berada di Kota Sukabumi. IMWI merupakan satu satunya perguruan Tinggi di Sukabumi yang memberikan akses kerja untuk menciptakan mahasiswa yang professional  karena marajuk kepada Peraturan Pemerintah No 30 Tahun 1990 tentang tujuan perguruan tinggi adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau professional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan kesenian serta menyumbangkan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kehidupan nasional.  Dengan tujuan tersebut, perguruan tinggi harus dapat melahirkan mahasiswa yang mampu bersaing di segala bidang keilmuan, karena mahasiwalah tolak ukur majunya pendidikan Indonesia. Jadi dengan demikian mari kita analisis Perguruan Tinggi IMWI menggunakan Matrik EFE, EFI dan CPM seperti yang di bawah ini.

Visi
Menjadi  Lembaga Pendidikan Tinggi Berkualitas Dalam Menghasilkan Sumber Daya Manusia  Profesional , Berbudaya, Baik Dan Memenuhi Kebutuhan Dunia Kerja.

Misi
1.      Menghasilkan lulusan yang bertakwa  kepada Tuhan Yang Maha Esa, Unggul, dan berdaya saing dalam memenuhi kebutuhan dunia kerja
2.      Meningkatkan mutu dan relavansi melalui pendidikan dan pembelajaran, penelitian, dan pengembangan ilmu, serta pengabdian kepada masyarakat
3.      Menyelenggarakan manajemen pendidikan yang berkualitas dan akuntabel, melalui pembangunan organisasi yang sehat, dengan penguatan tata kelola dan pencitraan public.


Tabel Matrik EFE
Faktor Eksternal Kunci
Bobot
(a)
Rating
(b)
Skor
(axb)
Peluang  ( Opportunities )
1
Di Sukabumi belum ada Perguruan Tinggi yang menyediakan akses kerja
0,10
3
0,30
2
Jumlah minat siswa/i  Sukabumi yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi sangat besar
0,10
2
0,20
3
Meningkatnya kebutuhan tenaga kerja yang professional
0,15
4
0,60
4
Adanya Program Pemerintah untuk meningkatkan jumlah Entrepreneur
0,5
3
0,15
5
Kualitas SDM Sukabumi yang masih renda
0,10
2
0,20





Ancaman ( Threaths )
1
Kurikulum yang tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja
0,5
2
0,10
2
Masyarakat Sukabumi Lebih memilih Perguruan Tinggi Yang Terkenal
0,15
4
0,60
3
Ekonomi masyarakat Sukabumi yang belum merata
0,10
3
0,30
4
Biaya Perguruan Tinggi Pesaing lebih murah
0,10
3
0,30
5
Banyaknya isu isu negative yang beredar mengenai keberadaan IMWI
0,10
4
0,40

Jumlah
1,00



Tabel Matrik EFI
Faktor Internal Kunci
Bobot
(a)
Rating
(b)
Skor
(axb)
Kekuatan ( Strenghts )
1
Program pendidikan yang mengacu pada pembentukan sarjana yang professional
0,10
3
0,30
2
Adanya Akses Kerja
0,20
4
0,80
3
Kerjasama dengan berbagai perusahaan
0,5
3
0,15
4
Dukungan dari Pihak Lin
0,5
2
0,10
5
Lokasi Kampus IMWI yang strategis
0,10
3
0,30





Kelemahan ( Weaknesses )
1
Biaya perkuliahan yang cukup mahal dibandingkan dengan kampus lain
0,20
4
0,80
2
SDM Pengajar / Dosen yang kurang
0,10
4
0,40
3
Fasilitas yang kurang
0,10
3
0,30
4
Eksistensi Perguruan Tinggi yang belum terkenal
0,10
4
0,40

Jumlah
1,00



Competitive Profile Matrik ( CPM )

Faktor
Penentu Keberhasilan
Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI )
Universtitas Muhammadiyah Indonesia (UMI)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE )
Bobot
Rating
Skor
Rating
Skor
Rating
Skor
Eksistensi  Perguruan Tinggi
0,15
2
0,30
4
0,60
3
0,45
Fasilitas yang di Berikan
0,10
2
0,20
4
0,40
4
0,40
Biaya Perkuliahan
0,20
2
0,40
4
0,80
4
0,80
Akses Kerja
0,15
4
0,60
2
0,30
2
0,30
Lokasi Perguruan Tinggi
0,15
4
0,60
3
0,45
2
0,30
SDM Pengajar
0,25
2
0,50
3
0,75
2
0,50
TOTAL
1,00

2,6

3,3

2,75

KESIMPULAN
            Matrik CPM diatas adalah untuk Perusahaan Jasa dibidang Pendidikan dengan memfokuskan diri pada Kampus Institute Manajemen Wiyata Indonesia. Sebagai pesaingnya disertakan pula beberapa Perguruan Tinggi yang berada di Sukabumi diantaranya Universitas Muhammdiyah dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Seperti dalam Matrik CPM diatas dari segi total keseluruhannya pesaing memang lebih unggul dibandingkan IMWI dikarenakan dari segi eksistensi perguruan tinggi, kedua pesaing tersebut adalah perguruan tinggi yang cukup terkenal karena kedua pesaing ini lebih dulu ada di kota Sukabumi di bandingkan dengan IMWI yang baru berdiri di Sukabumi. Dengan demikian kampus IMWI harus lebih menyebarluaskan promosi untuk mendapatkan eksistensi di daerah Sukabumi. Namun, IMWI lebih unggul dalam hal akses kerja dan lokasi tempat yang strategis, karena kedua pesaing belum ada akes kerja jadi IMWI unggul dalam hal tersebut.